Dibutuhkan keteguhan hati untuk menjaga marwah Citarum Harum. Hanya dengan cara seperti itu itu maka kualitas penataan Citarum bisa berjalan dengan baik. “Jangan korbankan masa depan anak-cucu kita hanya karena imbalan. Jangan mencoreng prestasi prajurit Siliwangi, prajurit maung Bandung yang sudah melegenda dan mendunia,” kata Doni pula.
Setelah sekian lama, Doni Monardo pun mengilas balik sejarah lahirnya Citarum Harum. “Begitu Kasad pulang ke Jakarta pasca Sertijab Pangdam III/Siliwangi, saya langsung gelar rapat. Kepada pak Kasdam juga saya sampaikan, kehebatan Siliwangi jangan hanya lip service, sebaliknya harus tanggung jawab terhadap persoalan besar di depan mata. Kita malu,” kata Doni membuka kisah.
Malu kenapa? Malu karena sudah beredar berita ke seluruh dunia, bahwa Citarum menjadi sungai terkotor di dunia. Ada bangkai binatang, ulatnya dipertontonkan. Ada bangkai kambing, potongan tubuh manusia, macam-macam. “Ada foto pak Anang (Anang Sudarna, dulu Kadis LH Jabar-red) lagi berdiri di tumpukan sampah yang juga viral. Salah satu yang memviralkan adalah Gary Bencheghib, warga Perancis naik kayak dari botol air mineral di tengah tumpukan sampah sungai Citarum. Itu saya ingat betul,” tambahnya.
Awalnya, Doni tidak begitu yakin mengenai kondisi Citarum yang begitu parah, sampai suatu ketika ia sempatkan diri membuka-buka YouTube tentang Citarum. Tayangan Citarum yang kotor juga ditayangkan di banyak negara. Bahkan ketika Doni di Vietnam, ia mendapatkan tayangan sungai Citarum yang diberi label sungai terkotor di dunia. “Saya bilang kepada prajurit Siliwangi ketika itu, bahwa bangsa kita dipermalukan. Kita tidak bisa tinggal diam,” tegasnya.