Emma menambahkan Pertamina Patra Niaga telah melakukan tambahan pasokan di seluruh wilayah secara bertahap. “Sejak 2 minggu terakhir sebetulnya kondisi pemulihan, di beberapa daerah sudah mulai berkurang antrian Solar terutama di Makassar sebagai hub Sulawesi, sudah tidak ada,” ungkapnya.
Lebih lanjut Emma menegaskan, penambahan pasokan tersebut diharapkan secara maksimal dapat beriringan dengan pengawasan di lapangan. Sehingga pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, serta aparat agar penggunaan Solar subsidi bisa lebih tepat sasaran.
"Selain menggandeng Pemprov, Pemda, dan aparat untuk melakukan pengawasan, Pertamina Patra Niaga turut mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi pengunaan BBM tepat sasaran. Jika masyarakat menemukan adanya penyalahgunaan dalam distribusi BBM Solar subsidi, agar dapat dilaporkan ke aparat berwenang. Contohnya, truk dengan roda di atas enam, truk sawit, truk batu bara, yang sesuai aturan dilarang menggunakan Solar subsidi,” tambah Emma.
Seperti diketahui, sesuai dengan SK Kepala BPH Migas No 04/PJBT Tahun 2020 mengenai pengendalian penyaluran Jenis BBM Tertentu telah diatur untuk kendaraan pribadi roda empat maksimal 60 liter per hari, angkutan umum orang / barang roda empat maksimal 80 liter per hari dan angkutan umum orang / barang roda enam maksimal 200 liter per hari.
Emma pun turut menghimbau kepada konsumen agar menggunakan BBM sesuai peruntukkannya, dan bijak memilih BBM sesuai spesifikasi mesin kendaraan.
Dalam kunjungan tersebut Direksi Pertamina berinteraksi dengan konsumen dan mengapresiasi atas pilihan loyal menggunakan Bahan Bakar Berkualitas seperti Dex Series dan Pertamax Series serta berpesan kepada operator dan beberapa pemilik SPBU yang merupakan garda terdepan dalam memasarkan produk Pertamina.