FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Makassar turun andil untuk menekan angka stunting di Kota Makassar.
Melalui program Lorong Pengendali Stunting atau Lopis diharapkan dapat mempercepat laju penurunan stunting. Terlebih lokus program ini berada di 33 titik dengan pelayanan 24 jam.
Dinas PPKB Makassar menurunkan 2.356 tim pendamping keluarga (TPK). Terdiri dari unsur kesehatan, Dinas PPKB, dan PKK.
Mereka turun langsung ke rumah warga untuk melakukan langkah pencegahan dengan memberikan edukasi tentang pentingnya seratus hari pertama kelahiran.
Untuk memperkuat program tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Makassar menggelar evaluasi terhadap inovasi dan aplikasi yang digagas masing-masing OPD.
Kepala Balitbangda Makassar, Andi Bukti Djufrie mengatakan evaluasi tersebut menindaklanjuti inovasi dan aplikasi yang dipaparkan masing-masing OPD.
Tujuannya, memastikan produk ide yang dihasilkan sesuai syarat standar inovasi.
“Jadi ada 20 indikator yang menjadi syarat masuk kategori inovasi. Ini yang harus kita sesuaikan dengan inovasi yang digagas masing-masing OPD,” kata Bukti, Selasa (5/4/2022).
Di antaranya, inovasi bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah dan memiliki dokumentasi lapangan misalnya video implementasi. Bahan ini nantinya akan diintegrasikan dengan konsep metaverse.
“Kalau inovasi dan aplikasi belum masuk kriteria, kita lakukan coaching clinic ke inovator OPD agar masuk sebagai inovasi,” tutupnya. (fajar)