Tidak semua mimpi dan harapan dapat berjalan mulus tanpa desain matang untuk memulai proyek besar bernama pembangunan IKN. Dalam berbagai perspektif guna mendukung kesempurnaan pembangunan IKN, maka persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian adalah sumber daya manusia (SDM). SDM di sini tak hanya berbicara ASN, tetapi bagaimana memberdayakan SDM lokal agar tidak teralienasi di kampung sendiri.
Bayang-bayang kekhawatiran menjadi penonton di rumah sendiri akan selalu menghantui masyarakat lokal, dan ini menjadi entry point sukses tidaknya mega proyek pembangunan IKN di Provinsi Kalimantan Timur, karena ini juga terkait dengan nasib dan lahan masyarakat yang menjadi objek pembangunan IKN. Pastinya, pemerintah akan selalu memikirkan agar tidak ada yang dirugikan dengan hadirnya IKN di provinsi berjuluk Benua Etam itu.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menegaskan bahwa pemindahan IKN ke Kalimantan Timur tidak akan mengabaikan SDM lokal, mulai dari awal pembangunan hingga sistem IKN berjalan. “Mulai dari awal pembangunan sampai IKN berjalan, SDM di sana tidak boleh diabaikan,” tegas Moeldoko, dikutip dari voi.id. Kehadiran IKN di Kaltim, kata dia, harus menjadi faktor pengungkit dalam memunculkan SDM yang unggul dan berkualitas.
“Mereka tak hanya menjadi penonton, tetapi juga berperan aktif dan berkontribusi besar dalam proyek yang juga besar ini,” ucap Moeldoko, masih melansir voi.id. Pasca-dilantiknya Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono, sosialisasi tentang pemberdayaan SDM lokal harus dimasifkan agar masyarakat lokal mendapat jaminan penuh bahwa mereka tak akan teralienasi (terpinggirkan) dari kampung yang telah membesarkan mereka.