FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto telah mengikuti rapat koordinasi untuk pembangunan jalur kereta api Makassar–Pare-pare (segmen e), di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, (7/4/2022).
Usai pertemuan ini, Danny kembali menegaskan, segera menemui Menteri Perhubungan untuk mengusulkan pembangunan rel kereta api (RKA) melayang (elevated) khusus di wilayah Makassar sekaligus menyerahkan desain light rail transit (LRT).
Usulan ini diklaim Danny sebagai bentuk keberpihakannya kepada warga. Menurutnya, meski RKA melayang, pembiayaannya cenderung lebih mahal, namun dengan konsep at grade dapat menimbulkan banyak masalah seperti kemacetan dan banjir.
“Pasti (elevated anggaran lebih besar) tetapi manfaatnya juga lebih besar. Kalau di landed itu banyak juga persoalannya yang tidak terukur. Lebih besar daripada harga konstruksinya. Jadi lebih banyak masalahnya, lebih macet, air terhambat seperti di Barru terhambat sampai banjir,” ujarnya, Kamis, (7/4/2022).
Pemerintah kota Makassar siap menanggung anggaran pembebasan lahan jika usulannya diterima. Apalagi kata Danny dengan konsep elevated, tidak banyak warga yang mempermasalahkannya.
Di sisi lain, dengan konsep at grade akan berbenturan dengan jalan arteri dan tata ruang. “Saya sudan hitung yang mesti kita bebaskan. Kalau yang lain kan masuk fasum,” jelas Mantan Dosen Arsitek Unhas ini.
Dengan konsep elevated kata orang nomor satu Makassar ini berarti hanya akan menggunakan lahan selebar 10 meter, dengan lahan yang harus dibebaskan seluas dua hektar.