FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai membantah melakukan penelantaran terhadap pasien yang masuk di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal itu dibuktikan dengan pelayanan yang diberikan sejak pasien masuk pukul 01.00 wita dini hari dan telah mendapatkan tindakan oleh petugas.
"Itu tidak benar kalau kami disebut menelantarkan pasien karena sejak pukul 01.00 wita sampai pukul 08.00 pasien mendapat pelayanan, mereka baru komplain sekitar pukul 09.00 wita dan kami tetap berikan pelayanan, bisa dicek," ungkap Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Sinjai, Drg. A. Fatmawaty Yusuf, Jumat (8/4/2022).
Dia menjelaskan, komplain keluarga pasien AR berawal saat perawat yang bertugas dinilai tidak melakukan komunikasi yang baik. Atas dasar itu, pihaknya melakukan komunikasi untuk melakukan pergantian perawat.
"Perawat memang dimungkinkan diganti dengan perawat jaga lain jika ada keluhan dari keluarga pasien, apalagi perawat yang bertugas lebih dari 1 orang," bebernya.
Setelah itu, keluhan kembali disampaikan keluarga pasien. Dia meminta agar dokter jaga di Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga diganti. Namun keluarga pasien tidak menyampaikan dengan jelas alasan permintaan itu.
Oleh karena itu, permintaan tersebut tidak dipenuhi. Apalagi, dokter yang bertugas juga telah melakukan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan. Bahkan, dokter telah mendatangi pasien tiga kali untuk dilakukan pemeriksaan.
Hanya saja, keluarga pasien menolak. "Dokter sudah menjalankan pelayanan sesuai prosedur tetapi tetap ditolak, kami juga tidak bisa ganti karena dokter jaga di IGD memang satu orang, beda kalau perawat," bebernya.