"Jadi ada juga kita punya tanggung jawab moral kepada masyarakat. Bahwa kegiatan vaksinasi ini dalam rangka mendukung Ketahanan Nasional kita dalam rangka Covid-19, kalau kita ini sebagai pelayanan publik tidak bisa memberi contoh bagaimana dengan masyarakat. Makanya harus kita perlihatkan kepada masyarakat kalau kita harus pertama memaksimalkan vaksinasi ini. Apalagi menghadapi cuti," jelasnya.
Saat ini kata dia, sudah ada sekitar 1500 an ASN yang melakukan booster.
"Saat ini sudah ada 21 persen dari 7600 ASN di Maros yang sudah booster atau sekitar 1500 orang," ungkapnya.
Menurutnya angka itu sudah meningkat setelah adanya wacana penundaan TPP, dari sebelumnya hanya 4 persen, naik menjadi 21 persen.
Menyoal kendala dalam vaksinasi booster di kalangan ASN ini, kata dia, karena masih ada yang baru melakukan vaksinasi dosis dua. Sehingga jaraknya belum mencukupi waktunya.
"Jarak vaksin dua ke tiga kan minimal tiga bulan. Nah itu masih ada yang baru vaksin dosis dua. Makanya belum bisa vaksin dosis ketiga," sebutnya.
Menyoal sanksi bagi yang belum vaksinasi, kata dia, pihaknya masih akan mendiskusikan kembali dan melakukan evaluasi.
Mantan Kadis DLH Maros ini juga mengatakan untuk mempermudah proses vaksinasi, baik kalangan ASN maupun masyarakat umum pihaknya menyiapkan beberapa posko atau gerai vaksinasi yang bisa didatangi.
"Di Klinik Pemda buka setiap hari kerja, pukul 09.00 sampai 15.00 WITA dan Pukul 21.00 sampai 22.00 WITA. Juga ada pelayanan di Puskesmas 14 Kecamatan dan m gerai vaksin di pelataran Masjid Al-Markaz dan Masjid Agung pukul 20.00 Wita hingga 22.00 wita," urainya.