"Sudah ada 24 orang yang mengajukan permintaan adopsi untuk bayi ini. Kita akan fasilitasi di DPPPA, akan ada prosedur-prosedur untuk mengadopsi, kita mengutamakan keluarga yang memang belum memiliki anak," jelasnya.
Sementara itu dokter anak RSUD dr La Palaloi yang menangani si bayi, dr Nur Ayu Lestari, SpA mengatakan saat ini bayi itu tengah menjalani perawatan di ruang NICU.
"Kondisi bayi itu sekarang dalam keadaan infeksi berat atau biasa disebut sepsis. Karena dari masalah kulit bayi tampak ada bisul dan ada keluar cairan dari belakang telinga kanan dan kiri," katanya.
Dia juga mengatakan kalau dari benjolan yang di dalam pipi si bayi juga gampang berdarah dan bibir kering.
"Jadi kita meminimalkan tindakan pembersihan. Ya karena waktu pertama datang tubuhnya dikerumuni semut sehingga banyak bintik merah. Kondisinya memang dalam keadaan infeksi berat," jelasnya.
Diakuinya pihaknya pun sudah memberikan perawatan secara optimal dengan melakukan pemberian antibiotik.
"Kita disini lakukan pemberian antibiotik, infus dan nutrisi" katanya.
Namun kata dia, untuk mengetahui kondisi lebih lanjut si bayi sehingga perlu dirujuk.
"Jadi masalah benjolan dipipinya, kita mau ketahui apakah itu tumor atau Hemangioma atau pembuluh darah membesar. Sehingga kita berencana merujuk sebagai bentuk antisipasi, supaya lebih cepat penanganan terhadap bayi," paparnya.
Sekadar diketahui sebelumnya bayi perempuan ditemukam Warga Dusun Bangkeng, Desa Tellumpocoe Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Rabu, 6 April lalu.