Menanti Reinkarnasi Kekuatan TNI Angkatan Udara

  • Bagikan

Oleh: Andi Muh Darlis

Widyaiswara Pusdiklat Bela Negara Kemhan RI


Presiden RI pertama, Soekarno pernah mengatakan dalam sebuah pidatonya pada April 1955 “kuasai udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern”. Pernyataan itu jelas menggambarkan sebuah pandangan visoner tentang perang masa depan yang mengindikasikan adanya penggunaan kekuatan udara. Perang modern meniscayakan penggunaan wahana udara serta instrument pendukungnya di mandala perang. Kesadaran akan pentingnya kekuatan udara membuat Soekarno mengambil kebijakan strategis dengan melakukan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) ke Uni Soviet (Rusia). Konfrontasi dengan Belanda yang masih menguasai Irian Barat (Papua) membuat Soekarno mengambil langkah penting untuk memperkuat kekuatan militer (matra udara) sebagai alat penggentar bagi lawan. Untuk merealisasikan usaha tersebut pemerintah membentuk misi nasional, dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Kasad Jenderal A.H Nasution, beranggotakan Menteri Luar Negeri Dr Subandrio dan KSAU Laksamana Suryadarma untuk melakukan kunjungan ke Uni Soviet dalam rangka pembelian persenjataan, perlengkapan dan perbekalan bagi pasukan Indonesia. Langkah penguatan kekuatan udara tersebut terbukti mampu mengusir Belanda dari bumi Cendrawasih tanpa harus perang terbuka. Ini membuktikan bahwa kekuatan militer diudara selalu memiliki efek deterrent bagi lawan mengingat kekuatan angkatan udara tidak hanya beroperasi dilevel taktis tetapi lebih bersifat strategis.

  • Bagikan

Exit mobile version