FAJAR.CO.ID -- Bulan Ramadan sejatinya bukan hanya mengajarkan kepada umat Islam untuk merasakan penderitaan kaum miskin tetapi juga menjadi media pendidikan umat untuk meraih kekuatan kesabaran tingkat tinggi (high level of patience).
Pesan ini disampaikan H Abdul Rachmat Noer, selaku Wakil Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan di sela-sela pengajian Ramadan 1443 H yang dilaksanakan PW Muhammadiyah Sulsel di Balai Sidang Muktamar Kampus Unismuh Makassar, Minggu siang (10/4/2022).
"Tentu kita semua prihatin dampak pandemi Covid-19 yang sudah berjalan selama 2 tahun telah membebani kehidupan masyarakat," jelas Rachmat.
Belum lagi Covid-19 mereda, dunia dikagetkan dengan perang Rusia Ukraina yang dampaknya dirasakan seluruh negara, termasuk berdampak pada kehidupan ekonomi negara dan rumah tangga.
Menurut Sekjen PP KKT Jeneponto ini, kedua fenomena ini menjadi faktor dominan terhadap turunnya kualitas kehidupan sosial dan ekonomi ummat. Jika tidak diantisipasi maka akan melahirkan patologi tauhid, kata Rachmat.
"Untuk itu, di moment bulan Ramadan ini saya mengajak kepada seluruh ummat Islam Indonesia untuk meraih kekuatan kesabaran melalui ritual kegiatan keagamaan yang dilakukan selama bulan Ramadhan, mulai bangun tidur sampai tidur kembali," tutur Rachmat.
"Mari jadikan salat dan sabar sebagai penolong untuk menghadapi cobaan hidup yang semakin berat ini," sarannya. (rls-sam)