FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Bila tidak melakukan pengontrolan terhadap orang yang menolak melakukan vaksin, angka penduduk yang kebal dan bebas dari penyebaran Covid-19 akan meningkat meski tidak signifikan. Sedangkan bila mayoritas penduduk mau melakukan vaksinasi, maka angka penyebaran Covid-19 akan mengalami penurunan signifikan.
Demikian hasil penilitian yang dilakukan Tim Hibah Riset Keilmuan UNM menggandeng Dinas Kesehatan (Diskes) Pinrang berjudul "Kontrol Optimal Model Matematika SEIR pada Penyebaran Covid-19 dengan Waktu Tunda dan Pengaruh Vaksinasi di Provinsi Sulawesi Selatan.”
Ketua Prodi S2 Matematika UNM Prof. Syafruddin Side yang juga ketua tim menyampaikan dapat disimpulkan bahwa vaksinasi sangat berpengaruh terhadap penyebaran Covid-19 di Sulsel.
"Sehingga diperlukan adanya kesadaran dari masyarakat Sulsel untuk mengikuti anjuran pemerintah agar melakukan vaksinasi guna mencegah atau menurunkan laju penularan Covid-19 di Sulsel," kata Prof Syaf, siang tadi.
Ia menyampaikan Hibah Riset Keilmuan yang dipimpinnya merupakan kegiatan yang dibiayai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) beranggotakan Dr Ruliana (Ketua Prodi S1 Statistika UNM) dan Irwan, M.Si yang juga Ketua Prodi S1 Matematika UNM didampingi enam mahasiswa. Salah satu luaran kegiatan ini adalah rekognisi beberapa mata kuliah seperti KKN, PKL, penulisan karya ilmiah dan tugas akhir.
Dalam penelitian dilakukan percobaan terkait kontrol optimal dari penyebaran Covid dengan waktu tunda dan pengaruh vaksinasi menggunakan model matematika. Software Model telah memperoleh sertifikat HAKI oleh Kementerian Hukum dan HAM. Hasil penelitian ini membangun model penyebaran Covid-19 dengan mempertimbangkan waktu tunda dan kontrol optimal vaksinasi pada populasi Covid-19 di Sulawesi Selatan.