FAJAR.CO.ID, TORAJA UTARA -- Tewasnya Saleno Lolo (25) warga Kabupaten Toraja Utara akibat keganasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menjadi kasus kesekian kalinya yang dialami warga Toraja.
Pemerintah daerah (Pemda) Toraja Utara imbau warganya yang berada di Papua tingkatkan kewaspadaan.
"Sebelumnya saya turut berduka cita atas peristiwa yang menimpa anak kami Saleno Lolo. Ini kesekian kalinya warga kami di Papua menjadi korban KKB. Harus lebih waspada lagi, semoga kalian di sana dalam lindungan Tuhan," kata Wakil Bupati, Frederik Victor Palimbong, Rabu, 13 April 2022.
Frederik mengungkapkan, dari dari data Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Papua, lebih dari seratus ribu warga Toraja meliputi Tana Toraja dan Toraja Utara berada di Papua. Rata-rata mereka memilih merantau untuk mencari pekerjaaan.
"Beberapa tahun belakangan, Papua memang menjadi tujuan perantauan bagi masyarakat Toraja. Sekiranya ada seratus ribu lebih warga kami yang mengadu nasib disana," ungkapnya.
Bagi Frederik, warga yang berada di perantauan khususnya di Papua sudah menjadi pahlawan ekonomi bagi daerah. Mereka ikut andil dalam perputaran ekonomi dan pembangunan di Toraja.
"Di satu sisi kami (Pemda) prihatin, apalagi kondisinya memanas seperti ini. Tapi di sisi lain mereka juga bertaruh nyawa untuk kehidupan keluarga mereka," ujarnya.
Warga Toraja sudah kerap kali menjadi korban serbuan kriminal bersenjata di Papua. Pada 2018 lalu, sebanyak tujuh warga Toraja Utara tewas akibat sergapan KKB di Nduga Papua, saat proses pengerjaan jembatan trans Papua. Mereka adalah Agustinus, Alpianus, Carly Zatrino, Anugrah, Dino Kondo, Daniel Karera dan Markus Allo.