Baru dilanjutkan ke segmen selanjutnya. Hal ini kata dia akan terus dilakukan sampai mencapai ujung dari jalur, yaitu di km 48 tepatnya di Galesong, Takalar. Namun selanjutnya konstruksi akan melibatkan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan APBN sebagai skema investasi.
"Itu baru wacana dari pemerintah, tapi mudah-mudahan bisa terealisasi," ujar Malik.
Dia melanjutkan pembangunan tol trans Mamminasata diharapkan mampu mengurai kemacetan, sebab nantinya kendaraan-kendaraan tak lagi harus melalui Kota Makassar yang padat untuk sampai ke Gowa atau takalar. Kondisi ini membuat mobilitas kendaraan lebih efisien.
"Dia lingkar luar Maros ke sana ke luar di satu kesatuan, jadi nanti nyambung ke tol," lanjutnya.
Diketahui koridor tol Mamminasata ini akan dibangun sepanjang 48 km, meliputi empat daerah yaitu Maros, Makassar, Gowa dan Takalar.
Total ada sebanyak 32 persilangan jalan (crossing road) dan 8 jembatan (jalur sungai) yang akan dilewati. Total lahan pemukiman yang akan dilewati 12,57%, sementara ladang mencapai 19,23% dan Sawah 68,20%.
Pembangunan ini akan menelan biaya Konstruksi sebesar Rp7,92 triliun, sesuai jadwal akan dimulai pada triwulan kedua 2022.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.1, (Ruas Makassar Batas Kabupaten Maros-Pangkep dan Batas Kabupaten Bone), Leatemia Leonardo mengemukakan, pihaknya masih menunggu Penentuan Lokasi (Penlok) untuk sisa lahan dari km 0 hingga km 13,7, dari Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) sementara ini masih disusun pihaknya.