Fajar.co.id, Luwu Utara -- Belum hilang di ingatan, bagaimana seorang ayah harus menyusul anak semata wayangnya, Wahyu Mustamin, ke kota Makassar untuk mendampingi sang anak mengurus segala keperluannya yang akan menjalani ujian seleksi penerimaan masuk Polri di kota Makassar.
Awalnya perjalanan sang ayah lancar. Sang ayah yang bernama Mustamin (58) menumpangi bus angkutan umum dari Masamba tujuan Makassar. Sementara anaknya, Wahyu Mustamin, lebih dahulu berangkat bersama rombongan peserta seleksi dari Polres Luwu Utara.
Namun, kejadian naas menimpa ayah Wahyu Mustamin. Betul kata pepatah, tidak seorang pun yang mampu memprediksi apa yang akan terjadi nanti. Perjalanan yang menyenangkan dengan segenggam impian sang ayah melihat anaknya menjadi polisi, berubah dalam hitungan jam.
Saat di perjalanan, bus yang ditumpangi sang ayah, mampir di Mandalle, Kabupaten Pangkep, untuk menunaikan ibadah salat subuh di sebuah masjid. Jarak Pangkep – Makassar sisa 53 km saja. Jika tak ada aral melintang sang ayah, Mustamin, akan tiba di Makassar, pagi.
Betul, tak ada yang bisa meprediksi apa yang akan terjadi kemudian. Semua dalam skenario Tuhan Yang Maha Kuasa. Melansir Indikatorintim.com, usai salat subuh, saat hendak kembali naik ke bus, orang tua Wahyu itu ditabrak oleh sebuah mobil pick-up pengangkut ayam.
Usai menabrak ayah Wahyu Mustamin, mobil pick-up tersebut langsung kabur. “Beliau terseret sekitar 7 meter dan meninggal di tempat,” ungkap Bustam, sopir bus lain yang melihat kejadian tersebut, Selasa, 19 April 2022 pukul 05.30 WITA, seperti dikutip Indikatorintim.com.