FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Pusat melalui Menteri ESDM Arifin Tasrif memberikan isyarat rencana kenaikan sejumlah sektor energi.
Mulai dari BBM subsidi, tarif listrik nonsubsidi. hingga elpiji tabung 3 kilogram. Hal ini guna mengantisipasi dampak geopolitik yang akan ditimbulkan perang Rusia dan Ukraina di Eropa.
Pengamat Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Anas Iswanto Anwar Makkatutu menilai saat ini waktu yang tepat bagi pemerintah untuk menunjukkan keberpihakannya ke masyarakat.
Dia mengakui Indonesia akan ikut terdampak dengan naiknya harga minyak global imbas Rusia-Ukraina, namun, semestinya pemerintah memberi solusi.
Menaikkan harga justru mengindikasikan pemerintah enggan berpikir untuk menyelesaikan masalah ini.
"Ini cara paling gampang memang dengan menaikkan, tapi bukan itu solusinya, harusnya dicari, itu peran pemerintah," kata dia.
Pertamina sebagai bagian dari pemerintah semestinya berorientasi menolong masyarakat, jangan berorientasi pada profit.
"Misal ditahan lah dulu untungnya sekarang untuk bantu masyarakat karena kan Pertamina ini bagian dari pemerintah," jelasnya.
Lebih lanjut kondisi saat ini dianggap berat degan kenaikan-kenaikan bahan pangan makanya pemerintah harusnya lebih memahami masyarakat. (ikbal/fajar)