FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Lingkungan kerja dinilai cukup rawan memicu perselingkuhan. Sebab, intensitas pertemuan antar satu dengan yang lain mengakibatkan tumbuhnya benih-benih cinta.
Dekan Psikologi UNM, Dr M Daud, mengatakan, berkaca dari kasus yang baru-baru terjadi maka potensi terjadinya perselingkuhan di lingkungan kerja dalam hal ini lingkup ASN terbuka lebar.
Pasalnya, jelas dia, hal itu dikarenakan intensitas bertemu dengan rekan kerja apalagi kalau bekerja pada satu instansi yang sama.
"Tempat kerja yang sama itu merupakan salah satu tempat potensial terjadinya perilaku perselingkuhan," jelas Daud, Senin (18/4/2022).
Jika sekantor dan bertahun-tahun bersama artinya setiap hari bertemu. Dari situ, jika tak memegang kuat nilai moral dan kode etik maka dapat terjerumus.
Daud menuturkan, para otoritas perlu memperkuat nilai moral dan spiritual ASN. "Penguatannya harus ke situ, juga pada kode etik ASN," tekannya.
Daud memaparkan, masing-masing profesi itu memiliki standar perilaku, sehingga dibutuhkan upaya pihak terkait agar ASN bekerja sesuai dengan standar perilaku profesi yang diharapkan.
Atasan, dalam hal ini juga perlu memberi contoh yang baik, ketegasan dan sanksi jika anak buahnya melakukan tindakan amoral.
Kepala Bidang Kinerja dan Penghargaan Badan Kepegawaian & Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Rosnaida, mengatakan, banyak faktor yang memengaruhi usulan perceraian oleh ASN, termasuk adanya orang ketiga dalam hubungan yakni perselingkuhan.
Usulan cerai yang ada bermacam-macam faktornya. Ada alasan cekcok, persoalan internal, ada karena selingkuh dan lainnya.