”Ada sedikit kesulitan ketika mengerjakan soal kaena ada beberapa soal yang analisisnya lumayan tinggi, jadi agak butuh waktu lebih, sementara waktu yang tersedia terbatas,” tuturnya.
Meskipun demikian, Dhiza tetap bersemangat dan berusaha, sehingga hasil terbaik bisa ia raih.
Bagi Dhiza, OMMI bukanlah ajang lomba yang pertama kalinya ia ikuti. Sejak Dhiza bergabung dan dibina oleh Tim Olimpiade Sains Athirah (TOSA), Dhiza sudah sering memperolah medali.
Dhiza dibina oleh dua pembina TOSA, yakni Adnani Yuni, S.Pd., M.Pd sebagai pembina mata pelajaran Fisika, serta Ansar Manshabadi, S.Pd sebagai pembina Biologi.
Keduanya menyatakan kesyukuran serta kebanggaannya akan prestasi Dhiza kali ini. “Sejak kelas 7, Dhiza sudah diikutkan lomba POSI, hanya 3 kali dia tidak memperoleh medali. Setelah itu setiap bulannya Dhiza selalu memperoleh medali,” papar Yuni.
Lebih lanjut Yuni mengatakan harapan dan target ke depannya untuk Dhiza. Yuni menargetkan Dhiza dapat memperoleh medali emas pada ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM). Di berharap agar ini terwujud, mengingat saat ini Dhiza sudah berdomisili di Bogor.
“Selama Dhiza tidak pindah sekolah maka akan kami bina terus, namun jika qadarallah Dhiza harus pindah sekolah, maka kami hanya bisa berdoa semoga pembinaan yang kami lakukan bisa bermanfaat buat masa depan Ananda,” pungkas Yuni. (selfi/fajar)