Empat Sasaran Mencegah Stunting, Kaper BKKBN Sulsel: Sejak Tiga Bulan Sebelum Menikah

  • Bagikan

Dengan tugas-tugas yang baru, BKKBN menambah modelnya, dimulai dari hulu, bukan pada saat terjadi pembuahan. Tiga bulan sebelumnya, kita melakukan intervensi dengan empat sasaran.

"Dahulu, pendekatannya adalah pendekatan individu. Nah, dengan tugas baru BKKBN, pendekatannya adalah pendekatan keluarga, karena persoalan stunting sangat kompleks. Bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi banyak sekali yang mempengaruhi," urai istri dari Farid Wajdi ini.

Penyebab stunting, urainya, bisa jadi karena lingkungan. Anak bisa saja mengalami stunting karena ibunya menderita sakit.

Ada empat sasaran berdasarkan Perpres yang kemudian diturunkan menjadi peraturan badan yakni, Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting.

Sasaran pertama adalah cating alias calon pengantin. Idealnya, tiga bulan sebelum menikah, sudah bisa dideteksi apakah calon pengantin ini siap menikah dan siap hamil. Indikatornya adalah timbangannya ideal atau tidak anemia.

Pihak yang memastikan pasangan siap menikah harus memeriksakan diri di fasilitas kesehatan adalah Tim Pendamping Keluarga. Tim ini sudah dibentuk sebanyak 6.000 tim di Sulawesi Selatan. Tim Pendamping Keluarga terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB.

Sasaran kedua adalah ibu hamil, sasaran ketiga ibu menyusui, dan keempat adalah balita.

TPK yang akan memastikan calon pengantin tidak bermasalah kesehatannya dan sudah diperiksa. Jika mengalami anemi, berarti harus mengonsumsi tablet penambah darah.

"Kami sudah melakukan orientasi seperti apa tugasnya. Insya Allah pada bulan Mei, kita akan kembali latih untuk perdalam kembali pelaksanaan tugas mereka di lapangan," jelasnya.

  • Bagikan

Exit mobile version