"Makanya BKKBN meluncurkan lagi satu program di Kampung KB yakni Dapur Sehat Atasi Stunting. Kami akan memberikan beragam informasi ke masyarakat. Misalnya, pada usia 6-12 dapat mengonsumsi makanan sehat dan bergizi dengan mengolah bahan pangan lokal," tuturnya.
Tujuh negara seperti Mozambik hingga Jepang dan beberapa organisasi dunia, ungkap Ritamariani, berkunjung ke salah satu daerah di Sulsel. Tujuannya untuk melihat penanganan stunting yang dilakukan Pemerintah Indonesia.
Masyarakat melakukan demo masak menggunakan bahan pangan lokal, misalnya di Pangkep mewajibkan setiap keluarga menanam pohon kelor.
Kemudian dalam pemberian makanan tambahan, terintegrasi dengan program PKK yang memiliki program Kebun Gizi Keluarga. "Tujuh negara dan organisasi dunia ini memberikan apresiasi penanganan stunting," ujarnya. (fajar)