“Saya sedih siapa tahu mereka adalah bapak ibu kita, saya sedih siapa tahu mereka adalah kakak dan adik kita,” paparnya.
“Walaupun dia sholat, walaupun dia puasa, walaupun dia sedekah, walaupun dia baca Qur’an siang dan malam, tetapi di dalam hatinya masih mengakui hukum toghut, musryik!,” sambung sang pendakwah.
Menurutnya, akidah umat Islam di Indonesia juga sudah harus segera diselamatkan agar tidak terus menerus terjebak di dalam hukum Toghut. (fin)