Ini Susunan Direksi Baru PT Archi Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

  • Bagikan

Hasil RUPST

RUPST telah menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2021, yakni sebesar AS$200.000 ditetapkan sebagai dana cadangan, sedangkan sisanya sebesar AS$74.868.148 dicatat sebagai Laba Ditahan Perseroan.

Selanjutnya, RUPST juga telah menyetujui pengunduran diri dari Bapak Adam Jaya Putra dan Bapak Shawn David Crispin dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan, serta Bapak Ali Abbas Badre Alam dari jabatannya sebagai Komisaris Perseroan. Di sisi lain, RUPST mengangkat Bapak Rudy Suhendra sebagai Direktur Utama Perseroan, lalu Bapak Hidayat Dwiputro Sulaksono serta Bapak Scott Gerald Atkinson sebagai Direktur Perseroan yang baru, serta Bapak Kenneth Ronald Kennedy Crichton sebagai Komisaris Utama dan Bapak Jhoni Ginting sebagai Komisaris Independen Perseroan

Dengan perubahan tersebut, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, efektif setelah RUPST, menjadi sebagai berikut:

  • Komisaris Utama                    : Kenneth Ronald Kennedy Crichton                         
  • Komisaris                                : Rizky Indrakusuma  
  • Komisaris                                : Abed Nego
  • Komisaris Independen            : Dr. Ir. Bambang Setiawan
  • Komisaris Independen            : Hamid Awaluddin
  • Komisaris Independen            : Jhoni Ginting
  • Direktur Utama                       : Rudy Suhendra
  • Direktur                                   : Christian Emanuel David Sompie
  • Direktur                                   : Hidayat Dwiputro Sulaksono
  • Direktur                                   : Scott Gerald Atkinson

RUPST juga membahas Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2021, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, dengan rincian sebagai berikut:

  • Dana hasil penawaran umum                                                             : Rp 931.875.000.000,-
  • Biaya emisi penawaran umum                                                           : Rp   26.688.692.629,-
  • Realisasi penggunaan dana penawaran umum:
    • Pembayaran sebagian pokok utang bank                              : Rp 859.925.514.430,-
    • Pembiayaan kegiatan operasional dan modal kerja              : Rp   45.260.792.941,-
  • Sisa dana hasil penawaran umum                                                     : Rp                          0,-

Penggunaan dana hasil IPO Perseroan telah sesuai dengan rencana yang telah disampaikan di dalam Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

Prospek Bisnis Perseroan

Melihat kondisi terkini terkait salah satu pit milik Entitas Anak, PT Tambang Tondano Nusajaya (“PT TTN”) yang mengalami kejadian bencana alam pada awal bulan Januari 2022, Perseroan memperkirakan hal tersebut akan berdampak terhadap jumlah produksi emas sekitar 25% untuk tahun 2022, dan akan berdampak juga terhadap kinerja keuangan Perseroan. Namun demikian, Perseroan memiliki polis asuransi yang cukup komprehensif sehubungan dengan kerusakan (Damage) dan Business Interruption.

  • Bagikan