FAJAR.CO.ID, BONTANG -- Pengolahan limbah plastik, menjadi tanggung jawab bagi pelaku industri dan rumah tangga dalam upaya melestarikan lingkungan.
PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), sebagai perusahaan produsen pupuk dan petrokimia, turut menjawab tantangan ini melalui beragam upaya pengelolaan limbah dari proses produksi, sebagai komitmen perusahaan di bidang Environmental, Social, dan Governance (ESG).
Salah satu langkah perusahaan dalam bidang pengelolaan limbah padat adalah terobosan inovasi PKT dalam pengolahan limbah plastik PET (Polyethylene terephthalate) yang dibuat menjadi bahan Aspal Beton Ramah Lingkungan atau yang dinamai Green Asphalt.
Masih dalam momentum peringatan Hari Bumi, Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi menjelaskan pihaknya ingin memperkenalkan inovasi pengelolaan limbah Green Asphalt sebagai salah satu upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang telah dikembangkan sejak tahun 2020.
"Inovasi ini kami terus kembangkan untuk menjawab tantangan pengelolaan limbah plastik PET yang terdiri dari kemasan-kemasan bahan baku dan produk perusahaan agar dapat memiliki nilai guna tambahan. Salah satunya, adalah alih fungsi limbah plastik sebagai bahan campuran untuk infrastruktur jalan," katanya, Kamis (28/4/2022).
Inovasi ini, lanjut Rahmad, diharapkan dapat meningkatkan peran perusahaan dalam sustainable mobility, dimana Green Asphalt menjadi solusi produk sipil ramah lingkungan yang turut meningkatkan kualitas infrastruktur jalan untuk sarana transportasi penghubung.
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut total sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton dengan 17% atau sekitar 11,6 juta ton merupakan sampah plastik. Sebagai jenis limbah yang membutuhkan waktu puluhan hingga ribuan tahun untuk terurai, limbah plastik kerap menjadi fokus utama dalam berbagai upaya pengolahan limbah, karena dianggap memiliki berbagai dampak negatif mulai dari pencemaran lingkungan, kesehatan, hingga membuat tanah tidak subur.