Tak Ada Suplai dari Pangkep, Warga Pulau Terpaksa Cari BBM di Bima, Malah Ditahan Polisi

  • Bagikan
Ilustrasi: Nelayan menyiapkan perbekalan BBM sebelum melaut. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/nz.

FAJAR.CO,ID,PANGKEP-- Satu warga asal Pulau Sailus, Desa Sailus, Kecamatan Liukang Tangaya, sudah dua pekan ditahan di Polres Bima diduga akibat angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tabung gas elpiji.

Hal itu diungkap, Askari warga Pulau Sailus, ia menyebut kerabatnya, SD ditahan di Polres Bima setelah ditemukan mengangkut BBM dari pertamina yang ada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Paman saya ditahan di tahan di Polres Bima sekarang. Karena persoalan BBM yang dimuat. Padahal itu dilakukan karena sama sekali tidak ada stok BBM, begitu juga dengan pengambilan gas elpiji, bahkan dalam BAP itu kasus pengambilan gas elpiji yang dipersoalkan," jelasnya.

Askari menyebut, tertangkapnya warga asal Pangkep di NTB bukan kali pertama, akibat persoalan BBM, ia menyebut stok BBM tidak disuplai dari Kabupaten Pangkep atau Kota Makassar, sehingga nelayan terpaksa mengambil dari NTB, apalagi jaraknya yang lebih dekat.

Lebih lanjut, sejumlah pulau yang nelayannya terus kesulitan mendapatkan BBM berada di bagian barat Kecamatan Liukang Tangaya, diantaranya, Desa Sailus, Desa Poleonro, Desa Kapoposang Bali, Desa Tampaang dan Desa Satanger.

"Susah sekali BBM disini. Apalagi bagian Tangaya barat, akses BBM hanya ke NTB, tidak ada suplai masuk, dulu ada pertamini, tetapi sudah beberapa tahun ditutup. Kalau tidak ada BBM bagaimana nelayan bisa mencari ikan, kalau memuat BBM ditangkap. Tolong kami butuh solusi dari pemerintah," paparnya.

Ketua Himpunan Mahasiswa Liukang Tangaya, Rapiduddin mengungkap, saat ini wilayah di Tangaya sudah krisis tabung gas elpiji apalagi BBM untuk nelayan.

  • Bagikan