FAJAR.CO.ID, TAKALAR -- Pembangunan bendungan Pamakkulu dan irigasi di Sulawesi Selatan, yang berlokasi di Takalar, kini sementara akan dirampungkan.
Pasalnya Proyek bendungan tersebut ditargetkan harus selesai sebelum Oktober 2024. Dan untuk irigasi harus selesai pada 2023.
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Takalar M. Naim mengatakan kebutuhan tanah untuk pembangunan Bendungan Pamukulu tersebut sebanyak 640 Ha, dimana 593 Ha berada dalam cakupan wilayah Kabupaten Takalar, sedangkan yang 47 Ha berada dalam wilahah Kabupaten Gowa.
Sementara saat ini tercatat masih ada 305,43 hektare dan 47 hektare lahan yang belum dibebaskan, untuk pembangunan bendungan Pamukkulu. Lahan ini yang berada di non kawasan hutan di kabupaten Takalar.
"Sedangkan untuk proyek Irigasi Baliase, masih tersisa 29,04 hektare pengadaan tanah yang juga belum terselesaikan," ucapnya.
Mengatasi hal itu, kata dia, perlu langkah percepatan konsinyasi dalam proses administrasi dan komitmen pembiayaan dari DIPA Kementerian PUPR, terutama di Ditjen Sumber Daya Air.
Bupati Takalar, Syamsari Kitta mengapresiasi tim yang terlibat langsung dalam proses pengadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Pamukkulu.
Sebab kata Syamsari, pengadaan lahan pembangunan bendungan sudah hampir rampung, dan ditargetkan tahun ini akan selesai.
“ Sekarang ini kita butuh diplomasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri PUPR untuk menguatkan agar percepatan pembangunan bendungan ini dapat terselesaikan sehingga tanah 6000 Ha di Takalar ini dapat di aliri,” ucapnya.(DEWI SARTIKA/FAJAR)