“Aplikasinya sih sangat sederhana, tapi sangat efektif diterapkan di tengah pandemi COVID-19,” imbuhnya. Kata dia, sebelum pendonor datang ke Unit Transfusi Darah (UTD) terlebih dahulu petugas menghubungi calon pendonir melalui aplikasi.
Menariknya, proses screening awal bagi calon pendonor juga dilakukan melalui aplikasi Si Dora Eman untuk memastikan apakah calon pendonor memenuhi syarat untuk melakukan donor darah atau tidak, sehingga pendonor betul-betul terseleksi dengan ketat.
“Ini juga dalam rangka untuk mengurangi kontak langsung pendonor dengan petugas kita di lapangan,” jelasnya. Setelah screening awal, maka pendonor yang dinyatakan memenuhi syarat bisa langsung dijemput petugas atau datang sendiri ke UTD.
“Jadi pendonor yang siap, kita tawarkan dijemput atau datang sendiri,” tandasnya. Untuk diketahui, inovasi ini juga sangat membantu petugas transfusi darah dalam menjaga ketersediaan darah untuk masyarakat yang sangat membutuhkan. (*/fnn)