"Karena masa tunggu yang terhitung lama, kami sudah bisa menerima pendaftar dengan usia minimal 12 tahun," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggaraan Umroh dan Haji Kabupaten Maros, Ahmad Ikhyaddin menjelaskan tekhnis pemberangkatan jemaah. Untuk jemaah Kabupaten Maros akan berkumbul di mesjid Al-Markaz menuju Asrama Haji Sudiang.
"Kami akan sampaikan untuk menyiapkan perlengkapan-perlengkapan seperti koper dan beberapa banrang lainnya. Sehari sebelum berkumpul, koper jemaah akan diminta untuk dikumpulkan di Al-Markaz," bebernya.
Ikhyaddin juga mengatakan, biasanya 6 jam setelah berkumpul di Al-Markaz, jemaah akan diantar langsung ke Asrama Haji Sudiang.
"Tahun ini ada sedikit perbedaan, kita yang biasanya berada di kloter terakhir sering kali tidak bermalam. Sebab sekarang sudah harus PCR, jemaah kemungkinan akan nginap selama dua malam di Asrama Haji sebelum diberangkatkan," jelasnya.
Jemaah harus negatif disetiap tes, baik tes PCR maupun tes kehamilan. Jika ada yang positif saat PCR, pemberangkatan nya akan ditunda dan menunggu di kloter selanjutnya.
"Semoga tidak ada yang positif hami, sebab jika ada yang positif hami mereka harus dipulangkan dan harus menunggu hingga tahun berikutnya. Belum ada penetapan kloter yang pasti dari Kemenag, kita berharap Maros bisa ikut di pemberangkatan kloter 1 atau pun 2," bebernya.
Emberkasi Makassar yang tersedia ada 19 kloter. Pemkab Maros berharap, Maros yang belum mendapatkan jadwal bisa ikut di kloter-kloter awal. Keloter awal akan berangkat pada 16 Juni 2022.