FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Podcast Deddy Corbuizer yang mengundang pasangan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) masih menuai sorotan.
Pasalnya, banyak masyarakat menganggap konten Deddy itu tidak berfaedah dan melanggar norma agama.
Menanggapi hal itu, Psikolog UNM, Eva Maisarah Puspita Dewi, menganggap LGBT bisa dilihat dari beberapa sudut pandang.
"Kita di posisi mana? Kalau melihat dari pemainnya yang tampil itu. Ini bagian dari mengekspose diri, menguatkan, mencari dukungan sosial tentang kehidupannya. Sementara itu masyarakat tidak menerima itu pasti mengucilkan," ungkapnya, Rabu (11/5/2022).
Terkait dengan Podcast Deddy Corbuizer sendiri, ia menganggap kaum LBGT ini diberi panggung untuk mengekspose dirinya.
"Dia dikasih panggung sama Deddy Corbuizer untuk menyatakan dirinya. Mencari dukungan sosial lah, ya sambil mengukur masyarakat sejauh mana gitu," katanya.
Lanjut dia, pandangan manusia lainnya akan berpikir bahwa sesuatu yang tidak bagus kenapa disosialisasikan, diekspose, dipromosikan dan dipublish.
"Sehingga masyarakat akhirnya menjadi tahu juga dan bukan lagi menjadi sesuatu yang tabu. Ini memang kalau saya lihat terbelah dua ya pandangan ini. Satunya mendukung, satunya tidak," bebernya,
Mereka memiliki persepsi yang berbeda berdasarkan nilai-nilai yang dianut. Bagaimana yang kuat agamanya pasti menolak itu.
"Karena itu sudah jelas dilarang, sudah ada pelajaran dari kehidupan Nabi Luth. Muncul sebuah kecemasan, jangan sampai masyarakat kembali lagi ke zaman Nabi Luth," bebernya.