Diketahui, Ketum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dijadwalkan melantik ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni'matullah RB, 22 Mei mendatang.
"Di bandara saya boikot, tidak akan saya keluarkan dari bandara kalau kayak begitu. Maros itu punya bandara, kalau saya boikot di bandara itu repot," tegas Amirullah, Kamis, 12 Mei 2022.
Pemilihan ketua DPD Partai Demokrat memang sedang berpolemik. Keputusan DPP menunjuk Ni'matullah membuat kubu Ilham Arief Sirajuddin (IAS) tidak terima.
16 DPC pendukung IAS merasa keputusan DPP tidak memperhatikan keinginan mayoritas kader di Sulsel. Sehingga melayangkan protes ke mahkamah partai.
Menurut Amirullah, seharusnya DPP Partai Demokrat menunda pelantikan tersebut sembari menunggu keputusan mahkamah partai.
"Kita minta sebaiknya DPP menunda pelantikan sambil menunggu verifikasi mahkamah partai," jelasnya.
Mantan anggota DPRD Maros ini menegaskan jika pihaknya tidak segan-segan untuk menempuh jalur kekerasan.
"Kita tolak kedatangan DPP, siapapun yang mau datang itu untuk melantik. Kalau kita secara himbauan tidak bisa kekerasan pun kita lakukan, unjuk rasa gitu kan ikuti prosedur. Jangan mau melantik saja," katanya.
Amirullah menuturkan seharusnya DPP memverifikasi alasan 16 DPC menolak lpj Ni'matullah saat Musda. Bukan mengabaikan mayoritas kader.
"DPP hadir di sini untuk verifikasi apa yang terjadi, kalau kita menolak lpj itu pasti ada apa-apa. Kalau sampai DPP membuat jadwal pelantikan akan kita menghalangi," jelasnya.
Lebih lanjut, Amirullah mengungkapkan jika 16 DPC tidak pernah mengakui Ni'matullah dan tidak akan hadir dalam pelantikan nantinya.