FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Keluarga Besar Muhammadiyah Sulsel menghadiri Syawalan (Silaturahim Idul Fitri) 1443 H. Syawalan digelar Balai Sidang Muktamar Muhammadiyah Kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Senin, 16 Mei 2022.
Silaturahim ini diikuti oleh ribuan peserta yang berasal dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan. Berikut tiga fakta menarik dari Syawalan tersebut.
Pesan Haedar Nashir
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menguraikan hikmah silaturahim di Idulfitri.
Pertama, nilai ukhuwah organisasi yang utama. Menurut Haedar, silaturahim yang bersifat personal akan dengan mudah untuk terus dibina.
Jika hubungan personal ini merenggang, bisa untuk segera dibina atau sambung kembali. “Tetapi yang sering tidak mudah dan butuh perjuangan terus-menerus adalah membangun ukhuwah jam’iyyah kita,” ungkap Guru Besar UMY ini.
Di satu pihak, lanjut Haedar, hubungan itu harus selalu semakin baik, tetapi di pihak lain juga ada masalah (musykilah) yang menuntut untuk harus selalu mencari solusi dan penyelesaian yang juga maslahah.
Usaha menyambung silaturahim organisasi ini harus selalu diperjuangkan. Hal ini karena hadis Rasulullah yang menegaskan bahwa silaturahim sejati bukan menghubungkan persaudaraan yang sudah tersambung baik, melainkan menyambung yang putus.
“Itulah silaturhim yang hakiki. Kenapa hakiki? karena kita harus bisa mengeleminasi ego-ego kita, baik personal, lebih-lebih yang terkait banyak orang, yang terkadang itu tidak mudah untuk kita rajut kembali di saat sudah retak dan putus,” kata Haedar.