FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Di sela-sela kunjungan ke Jakarta, Australia-Indonesia Institute (AII) menggelar diskusi bersama tokoh muda muslim Indonesia di Peacock Lounge, Fairmont Hotel Jakarta, Selasa (16/5/2022).
Australia-Indonesia Institute (AII) adalah institusi yang didirikan oleh Pemerintah Australia pada tahun 1989 untuk berkontribusi dalam hubungan yang lebih luas dan bertahan lama antara Australia dan Indonesia dan untuk memproyeksikan citra positif Australia dan Indonesia di negara masing-masing.
Diskusi dipimpin oleh Emeritus Professor dari Australian National University, Greg Fealy yang juga Chairman Australia-Indonesia Institute. Greg menyampaikan bahwa interfaith dialogue antara Indonesia dan Australia sangat penting dalam mengukuhkan kerja sama antarkedua negara. Staf Khusus Menaker yang juga Alumni Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP), Hindun Anisah hadir dalam diskusi.
Greg Fealy hadir bersama rombongan Board Members Australia-Indonesia Institute, Professor Nick Anstey, Elena Williams, Lydia Santoso, dan Amanda Hodge, serta dari Kedubes Australia, Julian Bowen (Kepala Bidang Politik), Tom Coghlan (Sekretaris Satu Bidang Politik), Ashton Papazahariakis (Sekretaris Dua Bidang Politik), dan Staf Kedubes Australia Anindita Kusumawardhani.
Setelah sesi perkenalan, beberapa peserta menyampaikan pandangannya terkait dialog antar agama. Komisioner Komnas Perempuan 2015-2019, Riri Khariroh menceritakan tentang pentingnya peran perempuan dalam kehidupan publik Indonesia, termasuk dalam hal ini interfaith dialogue. "Perempuan dan anak-anak selalu menjadi kelompok yang paling rentan akibat aksi-aksi intoleransi selama ini, namun di sisi lain perempuan juga berada di garda terdepan untuk membangun harmoni antar kelompok-kelompok yang berbeda," kata Riri.