Penanganan Banjir Wajo, Amran Mahmud Paparkan Konsep Sponge City di FT Unhas

  • Bagikan
IST

"Siapa tahu di antara adik-adik sekalian ada yang berpikir cepat untuk melakukan riset dan penelitian. Saya siap menjadikan Wajo sebagai tempat penelitian dan riset. Kita berharap melalui forum ini memberi solusi untuk penanganan banjir di Kabupaten Wajo yang memang menjadi masalah sejak dulu," seru Amran Mahmud yang diiringi tepuk tangan hadirin.

Amran Mahmud menjelaskan bahwa Danau Tempe memiliki hulu yang cukup banyak, mulai dari Kabupaten Barru maupun Kabupaten yang masuk ke aliran Sungai Walennae. Begitu juga dari Kabupaten Enrekang, Pinrang, Sidrap, dan sekitarnya yang masuk ke aliran Sungai Bila. Ke semua aliran air itu kemudian masuk Danau Tempe untuk mengalir menuju Teluk Bone.

"Inilah yang menyebabkan selalu terjadi banjir. Namun, tentu dengan keilmuan dan teknologi, kita harapkan ada solusi, misalnya dengan konsep sponge city (kota spons) yang merupakan upaya baru penanganan banjir yang juga akan diterapkan di IKN (ibu kota negara, Nusantara)," ungkapnya.

Menerapkan konsep sponge city di Sulawesi Selatan, di Kota Sengkang khususnya, lanjut Amran Mahmud, tentu bukanlah sesuatu yang mustahil. Meskipun tentunya membutuhkan biaya cukup besar karena kemungkinan akan mengubah struktur lingkungan dan pola pemanfaatan ruang.

"Apalagi dengan posisi geografis Kota Sengkang yang berada di sekitar Danau Tempe sehingga praktis memiliki karakteristik yang berbeda dengan daerah atau kota yang jauh dari danau," ucapnya.

Sebagai informasi, penerapan sponge city akan membuat sebanyak mungkin air yang turun ke permukaan diserap kota dan digunakan untuk keperluan air minum, air bersih, irigasi, dan sebagainya, sebelum terbuang ke laut.

  • Bagikan

Exit mobile version