FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun 2022 diproyeksikan bakal menguat, menembus level 7.400-7.600. Hal itu seiring dengan proses pemulihan ekonomi yang terus berjalan saat ini.
Sebagaimana diketahui, beberapa kalangan percaya bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan bisa mencapai 5,2 persen.
Hal itu diungkapkan pengamat pasar modal yang juga Founder Indonesia Superstocks Community Edhi Pranasidhi dalam keterangannya, Kamis 19 Mei 2022.
Edhi mengatakan, GDP Indonesia secara rata-rata setiap tahun sejak 2001 hingga 2020 sekitar 5 persen. Adapun pada 2021 terjadi pandemi yang menyebabkan GDP Indonesia hanya tercatat 3,69 persen.
"Tahun 2022 optimisme kembali tumbuh seiring pandemi yang semakin terkendali. Dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2022 mencapai 5,01 persen," ungkap Edhi.
Dia menjelaskan, dengan mengacu GDP growth base, maka IHSG tahun ini dapat dihitung dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen dikali investment banking data yaitu 2,5 kali dari GDP yaitu sekitar 13 persen kenaikannya, dibandingkan dengan 2021.
Pada 2021 lalu, level tertinggi IHSG mencapai 6.581. Dengan kenaikan 13 persen, IHSG sudah berada di level 7.400-an.
"Namun, jika memperhitungkan earnings per index pada 2022 yang sekitar 440-an atau 430, dikalikan rata-rata price earnings ratio (PER) IHSG tertinggi dalam 10 tahun terakhir yaitu 17. Maka, kita akan mendapatkan IHSG tahun 2022 harusnya antara 7.400 - 7.600," jelasnya.
Kondisi itu diperkuat juga dengan nilai tukar rupiah yang cenderung stabil di kisaran Rp14.400. Selain itu, harga komoditas andalan Indonesia seperti batu bara dan nikel yang terjaga positif.