FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Ahmad Doli Kurnia Tanjung mengumpakan HMI sebagai mata air yang perlu terus dijaga.
“HMI dan KAHMI tidak bisa dipisahkan. Saya menyebut HMI itu sebagai mata air. Tugas kita merawat mata air itu atau pengkaderan itu terus mengalir,” kata Ahmad Doli usai melantik pengurus Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sulsel di Hotel Four Point, Jl. Andi Djemma, Makassar, Sabtu (21/5/2022).
Ketua Komisi II DPR RI ini menekankan, pengurus KAHMI harus memastikan mata air tersebut jernih dan bersih. Jangan sampai HMI dikotori.
“Biarkanlah pengkaderan adik-adik ini seperti adanya. Jangan mata air ini kita cemari. Kalau kita ajari mereka olah-mengolah, nanti dia sampai ke KAHMI juga terus olah-mengolah,” kata Doli.
“Kalau di hulu kotor, terkontaminasi dan teracuni, maka di hulu juga akan terkontaminasi. Salah satu tugas KAHMI adalah menjaga kualitas pengkaderan di HMI,” lanjutnya.
Selain merawat HMI, sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas), KAHMI juga memiliki tanggung jawab di tengah masyarakat.
“HMI itu organisasi kemahasiswaan, KAHMI sebagai ormas harus punya peran nyata di lingkungannya dengan ikut membangun kehidupan berbangsa,” terang Doli.
Sementara itu, Presidium MW KAHMI Sulsel Muhammad Fauzi mengatakan, KAHMI adalah rumah bagi banyak golongan dan warna. Potensi ini, jika dimanfaatkan dengan baik akan memberi kontribusi besar bagi kemajuan daerah.
“KAHMI bisa menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam memajukan daerah. Di KAHMI ini semua warna menyatu dalam bingkai hijau-hitam. Semangat insan cita ini adalah kekuatan besar,” kata Fauzi.
