Muncul Istilah Profesor Senior dan Profesor Kecil, Canda-ria Forum Dosen Bersama Ketua IKA Unhas

  • Bagikan
Ketua Umum PP IKA Unhas Dr Ir Andi Amran Sulaiman di antara profesor Hamdan Juhannis (bertopi, kiri) dan Profesor Muin Fahmal (pakai masker).

‘’Berarti Prof Muin dapat ukuran kecil karena yang besar sudah habis dibagi,’’ goda Prof Hamdan sambil mundur ke belakang, seolah ingin bersembunyi dari pandangan Prof Muin. 

Suasana menjadi ramai karena goyun-guyonan ala profesor. Mereka saling menimpali, mirip saat diskusi dalam forum. 

‘’Untuk Prof Hamdan, yang kita nilai hanya satu, yakni pertama tiba di lokasi. Profesornya kita anggap guru kecil,’’ usul Dr Ir Sudiman Numba sambil tertawa. 

Kalau begitu, tambah dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang biasa disapa Cudi, di sini berlaku juga doktor besar,  doktor kecil dan doktor senior, . Yang lain menimpali, sekalian saja dipilah lagi menjadi profesor senior dan profesor junior.
Akhirnya semua aturan  yang ditetapkan tidak berlaku karena jumlah ikan besar dan ikan kecil jumlah banyak. Profesor atau tidak profesor semua dapat.

Kehadiran sejumlah profesor dan doktor di empang milik AAS adalah kelanjutan dari kegiatan rutin Forum Dosen yang biasanya dilaksanakan Jl. Cenderawasih No. 430, Makassar. 

Sehari sebelumnya, Jumat, 20 Mei diskusi digelar di AAS Building, Jl Urip Sumaharjo, Makassar, dengan narasumber utama Andi Amran Sulaiman yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat IKA Unhas.

Diskusi yang dimulai usai Salat Jumat itu lebih banyak menyorot mengenai kondisi bangsa dan negara, terutama terkait penegakan hukum dan keadilan ekonomi serta kesejahteraan.

Hadir, antara lain, Koordinator Forum Dosen Dr Adi Suryadi Culla, Sekretaris Forum Dosen Dr Naidah Naing, Rektor UIN Alauddin Prof Dr Hamdan Juhannis, Rektor Unifa Dr Mulyadi Hamid, Guru Besar UMI Prof Muin Fahmal, Guru Besar UMI Prof Maruf Hafidz SH MH,

  • Bagikan