FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Yayasan Hadji Kalla siap untuk memulai pembinaan di 11 desa binaan melalui Program Desa Bangkit Sejahtera (DBS) 2022 yang berada di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Kesebelas desa tersebut termasuk ke dalam kategori desa dengan Indeks Desa Membangun (IDM) di bawah rata-rata angka standarisasi nasional untuk desa kategori sangat tertinggal.
Adapun 11 desa yang dimaksud ialah (Kab. Bone: Desa Mattirowalie, Desa Baringeng, Desa Tompobulu, dan Desa Poleonro), (Kab. Soppeng: Desa Sering), (Kab. Wajo: Desa Tajo), (Kab. Polman: Desa Sattoko, Desa Kurrak), (Kab. Konawe: Desa Kasumewuho), (Kab. Parigi Mutong: Desa Tanampedagi), (Kab. Kolaka Timur: Desa Adadadio).
Setiap desa yang dipilih mempunyai komoditi unggulan yang bisa dikembangkan. Hal tersebut juga akan menjadi fokus program di tahun ini dengan tujuan akhir agar desa bisa menghasilkan produk olahan dari komoditi unggulan tersebut secara mandiri.
“Apa yang dilakukan Yayasan Hadji Kalla melalui program DBS ini bisa menjadi alternatif solusi pembangunan desa yang digalakkan pemerintah yang juga tentu bisa membantu pemerintah dalam langkah pembangunan desa,” ungkap Heryanto, Officer Bidang Ekonomi Sosial Yayasan Hadji Kalla.
Adapun program kerja yang akan dijalankan oleh Yayasan Hadji Kalla di tahun ini akan dibuat berbagai pelatihan untuk pengolahan komoditi lokal, kerajinan hingga pelatihan mitigasi bencana untuk warga desa. Targetnya adalah untuk meningkatkan nilai IDM desa agar bisa lebih baik dan mendapat peningkatan.