Peserta Lelang Jabatan BUMD Protes Soal Dugaan Nepotisme Seleksi, Tim Assessor Sebut Sudah Ada Kesepakatan di Awal

  • Bagikan
Tim Assessor uji kelayakan dan kepatutan lelang jabatan BUMD Makassar

Lebih lanjut kata dia, dalam prosesnya juga tidak ada diskualifikasi. Kemudian ada aturan yang tidak boleh menggunakan alat, kertas, gadget apalagi mengambil gambar.

Namun dia melihat peserta terduga menggunakan laptop saat ujian. “Seluruh peserta direksi dan dewas sangat menyayangkan hal ini yang tidak perlu terjadi. Artinya seorang profesor ini yang jadi penasehat wali kota justru harus memberikan contoh yang baik kepada para peserta yang ikut lelang karena kita ini berbicara untuk masa depan badan usaha milik daerah Pemkot Makassar bagaimana dua kali tambah lebih baik dan kita tidak memperlihatkan bahwa hal-hal kesannya sudah ada titipan, akan ada Nepotisme. Kasihan wali kota, justru wali kota sangat menjaga hal seperti itu,” pungkasnya.

Dikonfirmasi Tim Assessor uji kelayakan dan kepatutan lelang jabatan BUMD, Diana membantah adanya peserta uji kelayakan dan kepatutan yang diistimewakan. Menurutnya seluruh peserta melewati semua tahapan. Tak ada yang dilewatkan.

Hanya saja memang satu peserta yakni Prof Ilmar kata dia sudah koordinasi dengan timsel bahwa dirinya memiliki agenda lain sehingga Prof Ilmar diperkenankan mengerjakan tahapan soal lebih cepat.

Karena aturan seleksi harus ada peserta pembanding, maka peserta lain dipersilahkan dalam hal ini yakni Sakka Pati.

Sebelum tes dimulai, dia mengaku telah mempersilahkan para peserta yang ingin duduk di depan berdampingan dengan Prof Ilmar. Karena peserta yang duduk paling depan akan diberikan kesempatan mengerjakan soal lebih awal.

  • Bagikan

Exit mobile version