FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Hengkangnya kader terbaik di Sulawesi Selatan, Ilham Arif Sirajuddin (IAS), ke Golkar sangat disayangkan Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief.
Kendati demikian, dirinya tidak bisa menghalangi keputusan IAS untuk tinggalkan Partai Demokrat.
"Saya sebagai Kepala Bapilu menyayangkan sekali Pak IAS harus keluar dari Partai Demokrat, karena beliau kader terbaik dan potensi di Sulsel. Apalagi kita sudah mempersiapkan tempat untuk Pak IAS bilamana masih bertahan di Partai Demokrat," kata mantan Staf Khusus Presiden era SBY ini kepada wartawan.
Menurut Andi itu semua hak politik seseorang di mana bernaung dan berpolitik. Karena itu dirinya terkejut keluarnya IAS dari Partai Demokrat. Terkait penyelanggaraan Musda, mantan aktivis itu mengatakan bahwa Musda kemarin sudah berjalan dengan baik dan adil. Apalagi kedua kader terbaik itu sudah dikasih perannya masing-masing
"Pak Ulla dikasih amanah pimpin partai di Sulsel, Pak IAS dipersiapkan sebagai calon kepala daerah. Musda sudah dijalankan dengan baik mekanisme keputusan oleh ketum dan sudah diterima dan cukup adil," lanjutnya.
Karena itu, Andi membantah pernyataan IAS yang sudah tidak dibutuhkan oleh Partai Demokrat. " Tidak benar Pak IAS tidak dibutuhkan, jelas-jelas Partai Demokrat terbuka. Pastinya Partai Demokrat akan tetap menjaga silaturahmi," katanya.
Terkait kepemimpinan Ni'matullah, Andi berharap Ketua DPD bersama jajarannya tetap fokus menjalankan mesin partai. Menurutnya, pemilu 2024 tidak lama lagi, sehingga kerja-kerja politik harus dijalankan dengan baik.