Hal ini juga dipengaruhi dengan masih banyaknya kegiatan umum sekolah seperti pentas seni yang menjadikan produk rokok sebagai sponsor, meskipun, tidak secara gamblang memampangkan produk rokok.
Iklan rokok yang dengan mudah diakses dan ditemui di mana-mana rupanya berhasil menarik sebagian pelajar agar mencoba hal yang mengandung zat berbahaya ini. Peringatan 18+ dalam kemasan pun teralihkan dengan papan-papan reklame yang memberikan tampilan menarik.
Salah satu pelajar sekolah menengah, FB (15) menyebut, sering melihat tampilan model iklan-iklan dalam rokok yang terkesan jantan dan tangguh. Hal inilah yang memicu dirinya untuk mencoba hingga akhir ketagihan.
"Karena sering lihat iklan rokok di sekitar sekolah atau di pinggir-pinggir jalan. Biasanya gambarnya itu laki-laki keren, jadi ada kesan berani," katanya.
Di sisi lain, Konselor Henti Rokok Balai Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Deasy Yulianti menyebut, pengaruh lingkungan menjadi salah satu pemicu utama seseorang mulai merokok. Biasanya, orang-orang yang telah memiliki pekerjaan atau pemasukan rutin lebih berpotensi melakukan aktivitas ini.
Sepanjang April 2022, BBKPM Makassar mencatat ada 102 pasien yang melakukan konseling berhenti merokok. Jumlah ini meningkat dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebanyak 96 orang. (bs)