FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Persoalan kerusakan jalan ruas Antang Raya terus menjadi kemelut di tengah warga Antang dan di luar Antang. Betapa tidak, jalan tersebut adalah jalan utama yang menghubungkan akses Kecamatan Manggala dan jalur alternatif Makassar-Gowa.
Jalan tersebut adalah berstatus jalan provinsi. Secara otomatis tanggung jawab pembangunan dan pemeliharaan adalah leading sector Pemprov Sulsel dalam hal ini Dinas Pelerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Provinsi Sulsel.
Atas hal itu, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengawasan PUTR Sulsel Nihaya mengatakan, Pemprov Sulsel sudah melakukan perencanaan untuk 2022 ini adalah perencanaan atau Detail Engeeneering Desaign (DED).
“Sekaligus kita akan masukkan pada APBD 2023 pembangunan secara menyeluruhnya. Awal 2023 dieksekusi kita kerja jalan Antang Raya,” ujar Nihaya, Sabtu (28/5/2022) di Makassar.
Dikatakan Nihaya, ada dua penyebab utama sehingga jalan Antang Raya cepat rusak meski Pemprov Sulsel selalu melakukan perawatan rutin.
Pertama, katanya, jalan tersebut menjadi jalan lingkar dalam Makassar yang menghubungkan Gowa, sehingga hampir semua mobil truk atau alat berat yang membawa bahan material bangunan lewat jalan tersebut. Dan sudah pasti dengan tonase yang melewati batas batas ketahanan jalanan.
“Kedua, adalah warga di sekitar sudah membeton jalan masuk rumahnya di atas drainase. Sehingga drainase mengalami sedimentasi akibatnya, banjir saat turun hujan. Pemkot Makassar tidak akan bisa optimal bekerja membersihkan drainase karena sudah dibeton warga di atas drainasenya,” beber Nihaya.