Kukuhkan 280 Wisudawan, ITB Nobel Berikan 5 Penghargaan, Ada Nama Bupati Luwu Basmin Matayyang

  • Bagikan
Wisuda Sarjana ke XVIII dan Pascasarjana ke XI, Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, di Phinisi Ballroom Hotel Claro, Jalan A.P.Pettarani, Selasa (31/5/2022). (selfie/fajar)

Kata Badar, Mahasiswa Nobel Indonesia dilatih membangun bisnis mereka sendiri untuk “memaksa” mereka lebih kreatif melihat peluang, dari membangun bisnis mereka terlatih berkomunikasi dan berkolaborasi, merasakan adrenalin dalam mengambil keputusan dan resiko bisnis.

"Intinya mereka berada dilingkungan yang tepat untuk membangun mindset tersebut.Lalu apakah semua lulusan harus jadi pengusaha? Tentu itu sebuah pilihan. Kalaupun tidak menjadi pebisnis, lulusan yang menjadi pegawai atau professional yang memiliki entrepreneurial mindset akan lebih kompetitif. Kita percaya bahwa pegawai atau karyawan yang berjiwa entrepreneur akan lebih kreatif, terampil dalam mengambil keputusan, mampu memperhitungkan resiko dan sejumlah nilai-nilai baik dalam menunjang karirnya," kata Alumni Unhas itu.

"Untuk menjaga kualitas luaran yang demikian, Nobel Indonesia terus meningkatkan kualitas tenaga pengajarnya. Kami juga percaya bahwa kualitas luaran sebuah perguruan tinggi akan sangat ditentukan oleh kualitas tenaga pengajarnya," sambungnya.

Oleh karena itu, Rektor yang baru meraih gelar Insnyur di UMI Makassar ini menambahkan, pihaknya terus mendorong tenaga dosen untuk melanjutkan studi pada jenjang Strata-3.

Dari 109 Orang Dosen Tetap Nobel Indonesia dengan 65 orang diantaranya sudah bergelar Doktor, dan 24 orang dosen sedang menemp'uh Pendidikan S3 orang yang berangsur-angsur akan segera selesai. Ini berarti bahwa tenaga pengajar Nobel Indonesia akan menjadi 80 % bergelar Doktor dan kita pernah diberikan penghargaan oleh LLDIKTI Wilayah Sultan Batara sebagai Perguruan Tinggi dengan Rasio Dosen bergelar Doktor tertinggi di Wilayah Sultan Batara," tukasnya.

  • Bagikan