FAJAR.CO.ID -- Duta Besar Indonesia di Beirut, Lebanon, HE Hajriyanto Y Thohari menjadi narasumber pada Kajian Dunia Islam yang digelar Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLNKI) bekerja sama dengan TV MUI, Kamis (2/6/2022).
Acara yang dipandu oleh host Yanuardi Syukur dari Komisi HLNKI MUI tersebut membahas topik “Lebanon: Tantangan Peradaban Islam yang Berkemajuan”.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Hajriyanto menjelaskan sejarah Lebanon yang sejak lama menjadi tempat pertemuan dan tumbuhnya peradaban unggul di Timur Tengah. Posisi strategis Lebanon bahkan diperebutkan berbagai kekuatan dunia dari Eropa dan Timur Tengah.
Dubes Hajriyanto juga menjelaskan sistem politik negeri yang dikenal sebagai “Paris-nya Timur Tengah” tersebut, yang menggunakan sistem republik demokratis parlementer bernama konfensionalisme. Sistem ini dibuat agar menghindari konflik sektarian dengan membagi jabatan tinggi berdasarkan kelompok keagamaan.
Dubes Hajriyanto menjelaskan lagi, bahwa Presiden Lebanon adalah seorang Kristen Katolik Maronit, sedangkan Perdana Menteri berasal dari Sunni dan Ketua Parlemen seorang Syiah. Pembagian ini bermanfaat bagi terciptanya sistem politik dan pemerintahan yang baik bagi Lebanon.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi HLNKI MUI, Hj Amirah Nahrawi, menyambut positif kehadiran Dubes Hajriyanto dalam diskusi ini. Amirah berharap agar sesi kajian tersebut dapat dilanjutkan dalam berbagai kesempatan lainnya agar kita mendapatkan perspektif yang utuh terkait Lebanon dari berbagai sudutnya. (rls)