FAJAR.CO.ID -- Pernyataan juru bicara partai Bharatiya Janata Party (BJP) yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW dalam debat di televisi India masih bergejolak.
Bahkan, di media sosial twitter tanda pagar (tagar) BoycottIndia kini jadi trending topik. Hingga Selasa (7/6/2022) pukul 22.30 WIB, sebanyak 24 ribu lebih cuitan terkait tagar itu.
Pernyataan itu muncul saat debat terkait kisruh antara Masjid Gyanvapi yang bersebelahan dengan kuil Kashi Vishnawanth dalam satu situs yang sama di Varanasi, India.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan pernyataan politikus partai Bharatiya Janata Party (BJP) India Nupur Sharma yang menghina Nabi Muhammad dalam sebuah debat di stasiun TV setempat.
“MUI menyesalkan pernyataan juru bicara BJP yang menghina Nabi Muhammad SAW dalam debat di televisi India terkait kisruh antara Masjid Gyanvapi yang bersebelahan dengan kuil Kashi Vishnawanth dalam satu situs yang sama di Varanasi, India,” ujar Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri Prof Sudarnoto Abdul Hakim, Selasa (7/6).
Seharusnya, kata dia, politikus itu fokus pada bagaimana menyelesaikan kisruh tersebut sesuai dengan aturan di India. Dan tidak membawa konflik itu pada kebencian terhadap Islam yang menyebabkan protes secara global.
“MUI menilai pernyataan Sharma itu tidak bertanggung jawab, tidak sensitif, tidak terpuji dan menimbulkan ketidaknyamanan,” kata Sudarnoto.
Pernyataan politikus India itu, kata dia, juga melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia yang sangat menghormati kedudukan Nabi Muhammad.