Sementara Mendes PDTT, Halim Iskandar menekankan, pihaknya selalu siap dan berupaya bersinergi dengan semua pihak, seperti perguruan tinggi.
Pihaknya kemudian merespon baik kerjasama antara Kemendes PDTT dengan UNM. Sebab menurutnya, banyak program yang bisa dikerjasamakan untuk bersama membangun desa.
Hal ini, kata Halim, sangat penting dalam rangka pengembangan desa. Tidak hanya itu, pihaknya juga siap memfasilitasi UNM dengan pemerintah daerah untuk terus bersinergi dalam rangka percepatan pembangunan.
Dalam pemaparan kuliah umumnya, Abdul Halim Iskandar menyampaikan tiga poin besar terkait arah dan kebijakan dalam membangun desa.
Pertama, kata dia, implementasi sustainable development goals (SDGs) desa. Poin kedua, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan BUMDes Bersama (BUMDesma).
“Sedangkan ketiga, meningkatkan kapasitas pendamping desa atau yang sekarang dikenal tenaga pendamping profesional (TPP)," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pembanguna desa harus berbasis kearifan lokal, sehingga masyarakat tidak tercerabut dari akar kebudayaannya.
Selain kuliah umum, Mendes PDTT dan Rektor UNM juga melakukan penandatanganan kerjasama terkait pengembangan sumber daya manusia melalui implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). (Ikbal/fajar)