Ullah, sapaan, menyampaikan pihaknya membuka ruang seluas-luasnya bagi seluruh kader, termasuk bagi mereka yang berbeda pilihan pada arena Musyawarah Daerah IV.
"Prinsipnya, saya dan jajaran pengurus DPD tetap membuka pintu bagi mereka. Saya berharap mereka 10 Ketua DPC itu tidak jadikan musda seolah pertarungan hidup mati, dan tidak jadikan seperti urusan pribadi," kata Ullah kepada wartawan Rabu (8/6/2022).
Ullah mengatakan, musda dan dukungan terhadap calon adalah mekanisme organisasi, tujuannya untuk keperluan konsolidasi.
Baginya, hal wajar dalam sebuah organisasi jika ada perbedaan pilihan ataupun perbedaan cara pandang.
"Karenanya, perbedaan itu tidak seharusnya menjadi alasan untuk berlama-lama kecewa, apalagi berniat untuk tinggalkan Partai Demokrat," kata Ullah.
Ullah menyampaikan Demokrat Sulsel adalah rumah yang dibangun bersama-sama seluruh kader dalam 20 tahun ini. Menurutnya, seluruh kader Demokrat bagaikan saudara.
"Demokrat adalah rumah yang selama ini kita bangun sama-sama dan masih dihuni banyak saudaranya," kata Ullah.
Meski demikian, Ullah menghargai jika ada kader betul-betul ingin pindah.
Wakil Ketua DPRD Sulsel itu mengatakan, tidak punya hak memaksa bila ada kader ingin hengkang.
"Saya tentu tidak bisa paksa bila mereka tidak anggap lagi kami sebagai saudaranya dan merasa tidak nyaman lagi di rumah bersama ini," katanya.
"Kami hanya bisa doakan mereka temukan rumah yang lebih nyaman dan saudara-saudara yang lebih baik dan lebih setia," sambung Ullah. (ikbal/fajar)