FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Hari ini, tepat 45 tahun yang lalu, Toyota Kijang hadir di Indonesia dengan konsep Basic Utility Vehicle (BUV) guna memenuhi kebutuhan kendaraan niaga yang tangguh dan andal. Menerapkan spirit Genchi Genbutsu atau “mengumpulkan fakta langsung dari sumbernya” dan continous improvement, Toyota mencatatkan satu persatu milestones bersama Kijang bermodalkan kemampuan beradaptasi dan kekuatan inovasi yang membuat Multi-purpose Vehicle (MPV) ini terus bertransformasi dalam mendukung beragam mobilitas masyarakat hingga ke pelosok negeri dari masa ke masa, bahkan dipasarkan ke mancanegara.
“Toyota Kijang adalah bagian penting dari 50 tahun perjalanan Toyota di Indonesia. Kijang menjadi cermin semangat Toyota dalam mewujudkan Mobility Happiness for All dengan menghadirkan ever-better cars yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dari masa ke masa. Berawal dari kendaraan niaga, berkembang menjadi kendaraan keluarga, hingga menjadi MPV premium, kini Toyota Kijang telah menjadi ikon otomotif Indonesia yang mendunia bermodalkan kualitas berstandar global,” kata President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Susumu Matsuda.
Kisah kelahiran Kijang tidak dapat dipisahkan dari program Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS) yang dicanangkan oleh pemerintah di awal tahun 1970-an. Pemerintah menginginkan ada kendaraan dengan harga terjangkau yang bisa dibeli oleh seluruh lapisan masyarakat dalam menunjang pembanguan di masa itu.
Di saat bersamaan, Toyota sudah mengidentifikasi adanya kebutuhan kendaraan komersil serbaguna berharga terjangkau di negara berkembang dengan menginisiasi project Basic Utility Vehicle (BUV) di tahun 1972. Setelah melalui serangkaian proses, lahirlah Toyota Kijang pada 9 Juni 1977, di mana nama Kijang dipilih karena dianggap sesuai dengan konsep KBNS dan BUV, yaitu kendaraan yang ‘lincah dan gesit’.