Peduli Disabilitas, Inovasi Wajo Masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2022

  • Bagikan
IST

Sementara, Kepala Bagian Organisasi Setda Wajo, Muhammad Ilyas, menjelaskan bahwa sejak dikeluarkannya pengumuman ini, diberikan kesempatan selama lima hari kepada masyarakat untuk memberikan opini, baik berupa dukungan ataupun keberatan terhadap finalis.

"Kita berharap agar dalam masa tersebut tidak ada kendala sehingga terpilihnya inovasi Masker Pelita bisa ditetapkan melalui keputusan Menpan RB. Kita juga berharap inovasi ini bisa masuk ke 45 besar, karena pada 45 besar ini akan mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) Rp9 miliar," ucapnya.

Kepala UPTD Puskesmas Keera, Ruslan, menjelaskan bahwa Masker Pelita bertujuan untuk memberdayakan penyandang disabilitas dan meningkatkan kepedulian masyarakat, memandirikan penyandang disabilitas, dan khusus untuk ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa (disabilitas mental) bisa tertangani dan tidak telantar.

Program ini merupakan kerja sama berbagai pihak melalui kemitraan antara pemerintah desa, Dinas Sosial, dan pihak swasta. Melalui program ini, dilaksanakan pelayanan kesehatan 1 kader dan 1 tenaga kesehatan untuk 1 disabilitas. Kader berasal dari keluarga penyandang disabilitas. Selain itu, adanya kerja sama dengan pemerintah desa dalam hal pelatihan dan penyediaan lapangan kerja yang sesuai dengan kemampuan disabilitas.

"Kami berharap agar inovasi ini bisa berlanjut dan direplikasi oleh semua puskesmas. Bukan hanya di Kabupaten Wajo, tapi juga di kabupaten lain. Kami juga berharap ke depannya akan lebih banyak lagi inovasi-inovasi yang di lahir Wajo," harapnya. (man)

  • Bagikan

Exit mobile version