FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketersediaan jaringan seluler dan internet dewasa ini sangat urgen, khususnya karena mampu menunjang komunikasi.
Ketersediannya harus bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat, terutama karena jaringan seluler dan internet juga berkontribusi meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Di Sulsel ketersediaan jaringan seluler mungkin sudah bisa dirasakan, terutama pada kawasan-kawasan padat ekonomi, seperti kawasan perkotaan dan padat penduduk.
Sayangnya tercatat masih ada sebanyak 563 daerah yang tergolong sebagai wilayah blank spot alias wilayah yang tak tercover oleh jaringan.
Blind Spot ini tersebar di sejumlah kabupaten kota, khususnya wilayah-wilayah Utara seperti Toraja ke bawah, dan wilayah Selatan seperti Kepulauan Selayar.
Ada pula beberapa pulau-pula terluar di wilayah Kabupaten Pangkep.
Data ini belum bergerak sejak tahun 1998 lalu, hal ini kemudian menjadi konsen dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk segera dibenahi.
"Daerah-daerah blank spot ini adalah daerah yang benar-benar tidak terjangkau sama sekali jaringan. Kami menyurat ke Menteri Komunikasi dan Informasi, agar ada upaya pemasangan BTS," terang Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sulsel, Amson Padolo.
Base Transceiver Station (BTS) atau umumnya dikenal sebagai tower, merupakan stasiun pemancar. Keberadaannya menganulir sinyal-sinyal seperti sinyal radio, telpon rumah, telpon seluler, dan sejenis gadget lainnya.
Dia mengatakan, tahun ini pihaknya telah mengajukan permintaan sebanyak 131 penambahan BTS pada blank spot itu.