"Seharusnya saat sebelum interval saya bisa mengumpulkan poin lebih banyak," tambahnya.
"Seenggaknya walaupun saya nggak dapet interval, tapi jarak poinnya tidak terlalu jauh,” jelas Gregoria.
Tunggal putri Indonesia itu juga menjelaskan sempat tidak kewalahan ketika lawan mengubah strategi bermain.
Gregoria Mariska mengakui kalau dirinya memang kerap membuat kesalahan sendiri.
“Sebenarnya lawan merubah strategi tapi nggak terlalu susah juga," ucap Gregoria.
"Tapi saya banyak melakukan kesalahan sendiri dan nggak bisa balik untuk mengatur permainan saya," lanjutnya.
Gregoria Mariskapun coba menjelaskan bagaimana jalannya pertandingan melawan wakil Thailand tersebut.
"Di gim pertama saya unggul jauh 11-5, seharusnya saya bisa lebih percaya diri dengan pola saya. Tapi salah malah ikut pola dia satu-satu," imbuh Gregoria.
"Padahal di Indonesia Masters saya lebih bisa konsisten untuk menerapkan pola itu di gim pertama dan kedua,” sambungnya.
Lebih lanjut Gregoria mengaku kecewa dengan hasil yang ia raih di Indonesia Open kali ini. Asanya untuk melangkah lebih jauh, tak bisa ia capai.
Gregoria berharap ia bisa kembali bangkit di turnamen berikutnya. Setelah Indonesia Open 2022, turnamen terdekat yang akan diikutinya ialah Malaysia Open 2022 dan Malaysia Masters 2022.
“Untuk sekarang pastinya kecewa banget. Karena selain ingin melangkah lebih jauh, saya juga ingin memperbaiki ranking," beber Gregoria.
"Sekarang saya sudah 30 malah mau lebih dari 30. Ini jadi motivasi dan teguran buat saya, supaya bisa lebih baik lagi ke depannya,” tutupnya. (fin)