FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Seiring meningkatkan jumlah peserta penerima jaminan, BPJS Kesehatan terus mengoptimalkan layanan informasi dan pengaduan. Dua Program dibentuk, yaitu PIPP RS dan BPJS Satu.
"Program ini diciptakan untuk membantu masyarakat dan peserta Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN dalam memperoleh informasi serta memberi solusi terkait keluhan serta aduan dalam pelayanan program JKN," ujarnya Deputi Direksi Wilayah BPJS Kesehatan Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Maluku, Beno Herman pada Workshop Jurnalistik serta FGD Pengelolaan Informasi dan Pengaduan, di Hotel Fourt Point by Sheraton, Sabtu, 18 Juni.
"Memaksimalkan hal itu kita menggandeng Komisi Informasi Sulsel dan Ombudsman Sulsel untuk menggelar Focus Group Discussion atau FGD," tambahnya.
Penguatan ini dilakukan karena pihaknya ditarget pada 2024, 98 persen masyarakat Indonesia harus tercover oleh JKN.
Sementara untuk di Sulsel saat ini masih ada 653. 167 jiwa atau 7 persen yang belum terjamin. Sementara yang sudah memiliki jaminan 92,81 persen atau 8.565.569 jiwa.
Kemudian untuk fasilitas kesehatanpun demikian masih ada beberapa yang belum terjamin oleh BPJS Kesehatan. "Untuk saat ini baru 38 fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama, masih ada 18 fasilitas kesehatan yang belum bekerja sama," bebernya.
Ia mengatakan berdasarkan survey yang dilakukan tahun ini kepuasan konsumen terhadap BPJS Kesehatan berada di posisi 80 persen. Maka dari itu pihaknya berharap keseimbangan informasi yang disampaikan ke publik.