Para tokoh keagamaan dapat bermitra dengan kolega di luar negeri yang difasilitasi oleh pemerintah masing-masing agar dapat meningkat kerja sama bermakna antarkedua negara. Dalam konteks kunjungan Mufti Rusia ini, kerja sama dalam banyak hal dapat dilakukan, tapi secara spesifik yang terkait dengan MUI adalah soal halal product dan halal tourism. Kongres Halal Internasional yang digelar MUI baru-baru ini di Bangka Belitung (14-15/6/2022) bermakna penting bagi mainstreaming halal di tingkat global. Menyimak paparan presenter dari berbagai negara, terlihat bahwa saat ini kebutuhan dunia--khususnya pasar Muslim terhadap produk dan wisata halal sangatlah tinggi.
Agar tidak disalahpahami, Menteri Parekraf Sandiaga Uno dalam paparan di Kongres tersebut menyebut kata wisata ramah muslim atau muslim friendly tourism. Di situ, pelancong muslim mendapatkan pelayanan tambahan seperti mushalla yang bersih, Al Qur'an, tanda kiblat--sebagai contoh kecil--yang dibutuhkan oleh wisatawan muslim. Ini tidak terlepas dari pasar global yang saat ini terus berkembang secara global. Halal dan thayyib, kira-kira itu muatan utamanya.
Khusus Indonesia-Rusia, seperti yang dapat kita baca pada laman KBRI Moscow, dalam semangat turut mendorong pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19, KBRI Moskow bersama Kemendag RI c.q. Kantor Atase Perdagangan KBRI Moskow dan 15 UMKM asal Indonesia telah berpartisipasi dalam ajang Russia Halal Expo (RHE) 2022 bertempat di gedung Kazan Expo. RHE 2022 merupakan bagian dari kegiatan the 13th International Economic Summit “Russia – Islamic World: KazanSummit" yang berlangsung 19-21 Mei 2022 di Kazan (800 km timur Moskow), Republik Tatarstan, Federasi Rusia.